Mengenai Saya

Foto saya
tangerang, Indonesia
Saya hanya hamba Allah yg berusaha mencontoh perilaku Rasulullah.

Senin, 16 Mei 2011

KISAH SEEKOR TIKUS



Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam.



"Hmmm makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??" Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adala Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak.

"Ada Perangkap Tikus di rumah!!! Di rumah sekarang ada perangkap tikus!!" Ia mendatangi ayam dan berteriak
"Ada perangkap tikus"
Sang Ayam berkata "Tuan Tikus , Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku"

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing
sambil berteriak. Lalu sang
Kambing pun berkata.

"Aku turut bersimpati. . . tapi maaf, tidak ada yang bisa aku lakukan" Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.
"Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali" Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular.

Sang ular
berkata "Ahhh Perangkap Tikus yang kecil tidak akan
mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya yang berbunyi. Menandakan perangkapnya. telah memakan korban. Namun, ketika melihat perangkap tikusnya, seekor ular berbisa telah terjebak
di sana. Ekor ular yang terjepit membuatnya semakin ganas dan menyerang istri si Petani.



Walaupun sang Suami berhasil membunuh ular tersebut, namun sang istri sempat tergigit dan teracuni oleh bisa ular tersebut. Setelah beberapa hari di rumah sakit, sang istri
sudah diperbolehkan pulang. Namun selang beberapa hari kemudian demam tinggi yang tak turun-turun juga.

Atas saran kerabatnya, ia membuatkan isterinya sup ayam untuk menurunkan demamnya.

Semakin hari bukannya semakin sembuh, justru semakin tinggi demam isterinya. Seorang teman
menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk diambil hatinya. Masih! Istrinya tidak
sembuh-sembuh dan
akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang
pada saat pemakaman.
Sehingga ia harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat. Dari kejauhan sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan.

Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi di rumah itu.

 ==============================================

"Nilai-nilai yang bisa kita ambil dari kisah ini, apabila kalian mendengar seseorang
sedang dalam kesulitan atau masalah dan kalian mengira itu bukan urusan kalian, maka pikirkanlah sekali lagi"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar